Saturday, February 18, 2017

Stadion Gelora Bung Karno

Gelora Bung Karno adalah sebuah fasilitas sekaligus prasarana olahraga yang berlokasi di pusat kota  Gelora Bung Karno memiliki luas area sekitar 284,2 hektar termasuk kawasan ruang terbuka hijau sebagai paru-paru kota yang berfungsi juga sebagai resapan air.

------------------------------Gelora Bung Karno atau Gelanggang Olahraga Bung Karno lahir sebagai manifestasi impian presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno. Beliau memimpikan tersedianya ruang terbuka bagi warga Jakarta, pusat olahraga nasional, pusat pertemuan, ruang hiburan, dan tempat bersantai. Pembangunan Gelora Bung Karno saat itu yang terpenting adalah sebagai saranan untuk kegiatan Asian Games ke-4 tahun 1962.
Gelora Bung Karno adalah pasak sejarah olahraga dan juga kebanggaan bangsa Indonesia. Banyak kegiatan olahraga pernah di gelar di sini diantaranya adalah Sea Games, Asian Games, Sepakbola Piala Asia, Thomas Cup dan Uber Cup serta kegiatan olahraga internasional lainnya.
Pada 8 Februari 1960, di depan khalayak umum yang juga dihadiri Wakil Perdana Menteri Uni Soviet saatitu, Anastas Mikoyan, Presiden Indonesia Soekarno, menancapkan pancang utama  awal pembangunan kompleks olahraga tersebut. Saat itu hubungan dengan Uni Soviet sangat baik sehingg aSoekarno mendapatkan persetujuan pinjaman lunak sebesar US$ 12,5 juta yang ditandatangani pada 23 Desember 1958. Dengan pembiayaan tersebut, pembangunan dimulia dari tahun 1960 hingga diresmikan secara umum pada 24 Agustus 1962. Bagi masyarakat tahun 60-an, pembangunan mega proyek tersebut begitu mengesankan dan mengundang perhatian. Masyarakat merasa bangga dapat berkunjung ke tempat ini meski sekadar singgah.
Presiden Soekarno mengabadikan atap oval Stadion Utama Istora Bung Karno dengan nama Temu Gelang
Berikutnya beberapa fasilitas lain selesai dirampungkan, seperti stadion sepak bola Madya, lapangan tenis, Istora atau Istana Olahraga yang merupakan stadium indoor untuk berbagai jenis olahraga, lapangan basket, dan akhirnya Stadion Utama Istora Bung Karno yang terkenal dengan atap bentuk oval-nya yang disebut sejak awal oleh Presiden Soekarno sebagai ‘TemuGelang’.
Stadion Utama Istora Bung Karno merupakan salah satu stadion sepak bola terbesar di dunia dengan kapasitas penonton sebanyak 100.000 orang. Berikutnya, kapasitasnya mengalami renovasi menjadi berkapasitas 88,000 orang tahun 2007. Gelora Bung Karno memiliki fasilitas olahraga yang dapat mendukung kegiatan olahraga bertaraf nasional, regional, hingga internasional.
Pengembangan kawasan Gelora Bung Karno tidak berhenti saat Asian Games tahun 1962. Pembangunan terus berlanjut, hingga kini terdapat lapangan panah, golf, bangunan untuk anggar, senam, dan lainnya. Bahkan, pada saat dikelola oleh Yayasan Gelanggang Olahraga Senayan (YGORS), penyusutan luas kawasan kompleks olahraga ini terjadi karena penggunaan untuk kantor-kantor pemerintahan dan juga kawasan perdagangan. Saat ini nampak kantor Kementerian Kehutanan, Kementerian Pendidikan Nasional, DPR/ MPR RI, dan juga sekolah serta kantor kepala daerah.
Nama Gelora Bung Karno sempat dirubah menjadi Gelora Senayan saat Pemerintahan  Orde Baru. Di masa pemerintahan Presiden Abdul Rahman Wahid, nama Gelora Senayan diganti menjadi Gelora Bung Karno. Walau demikian, pemerintahan Presiden Soeharto yang lama telah menanamkan nama Senayan telah tertanam di benak masyarakat sehingga saat ini pun kata Senayan masih terdengar lebih populer.
Sebagai salah satu bagian dari kawasan olahraga terpadu, sekitar Gelora Bung Karno dibangun pula kantor pusat Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang diresmikan pada 24 Agustus 1962. Hari tersebut sekaligus menandakan kesiapan bangsa Indonesia menyiarkan siaran olahraga secara nasional, terutamasaat Asian Games ke-4 tahun 1962.
Saat ini Stadion GBK tengah direnovasi karna usianya yang sudah tua
Tujuh paket renovasi kawasan Gelora Bung Karno (GBK) tengah dikerjakan. Stadion Utama menjadi PR terbesar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

GBK menjadi venue utama Asian Games 2018 mulai 18 Agustus sampai 2 September. Kondisi GBK yang sudah tua memaksa pemerintah untuk merenovasi kompleks olahraga tinggalan Asian Games 1662 itu. 

Agar memudahkan proses lelang dan pengerjaannya, Kementerian PUPR memisahkan menjadi tujuh paket pengerjaan renovasi GBK. AG 1 meliputi Stadion Utama, AG 2 pada Training Facility, AG 3 pada Stadion Renang, AG 4 meliputi Lapangan Hoki, Panahan, dan Sepakbola A/B/C, AG 5 (Istora), AG 6 (Stadion Tenis Indoor dan Centercourt) dan AG 7 (Stadion Madya, Stadion Softball, Baseball dan Gedung Basket).

Berikut penjelasan Kementerian PUPR soal sudah sejauh mana renovasi yang mereka lakukan seperti disampaikan dalam rilsi kepada Rabu (7/12/2016). 

Paket AG 1 atau Stadion Utama menjadi pekerjaan konstruksi terbesar Kementerian PUPR. Sampai saat ini renovasi telah menyelesaikan pembongkaran kursi tribun. 

Selain itu, GBK tengah dalam tahap perbaikan lantai tribun serta pembuatan drainase lapangan. Di samping itu tengah digarap pembongkaran area venue, pengelupasan cat dinding stadion dan pembongkaran instalasi ME.

Pekerjaan lapangan untuk AG 2 atau venue Training Facility tengah dalam tahap pembongkaran eksisting, pembongkaran atap, tribun, dan penyimpanan material bongkaran atau aset untuk gedung latihan bulutangkis.

Paket AG 3 telah menyelesaikan pemasangan saluran air untuk kolam polo air. Saat ini renovasi paket 3 dalam tahap pembesian lantai dasar kolam. Pekerjaan pelebaran galian dan pembuatan shotcreate kolam utama, pengecoran plat lantai area sekitar kolam polo air dan perbaikan lantai tribun. Untuk kolom struktur atap dan kolom struktur tribun dibuat baru.

Pekerjaan Paket AG 4 sedang dalam tahap penggalian dan pemasangan pipa HDPE untuk lapangan sepakbola A dan B, serta pipa Rcpipe untuk lapangan sepakbola C. 

Untuk lapangan Hoki sedang dalam pekerjaan pemasangan pipa Rcpipe. Adpaun untuk lapangan panahan tengah dalam proses pemasangan pondasi tribun dan pemasangan pipa HDPE.

Untuk pekerjaan Istora (AG 5) sedang dalam proses pengelupasan cat bangunan dan pembongkaran ruang pompa, scoring board, dan keramik lantai tribun. Serta pekerjaan pembuatan pondasi bangunan pemanasan dan pembongkaran atap bangunan.

Selanjutnya untuk pekerjaan Stadion Tennis Indoor (AG 6) dalam tahap pemasangan rangka atap, pemasangan dinding bata ringan, instalasasi listrik dan penambahan struktur tangga. Pada Stadion Tennis Centercourt sedang dalam tahap pembesian pondasi lift, pemasangan dinding bata ringan, perbaikan tribun dan instalasi listrik.

PR besar Kementerian PUPR ada pada pembangunan Stadion Madya, Stadion Softball, Baseball dan Gedung Basket atau paket AG 7. Sebab, proses pelelangan belum selesai. 

Paket AG 7 itu telah menetapkan dan mengumumkan pemenang tender pada 29 November 2016. Saat ini tengah dalam tahap masa sanggah hasil lelang. Penandatangan kontrak baru dapat dilakukan 8 Desember 2016.

Terkait penataan kawasan Wisma Atlet Kemayoran dan GBK Senayan dalam tahap penyusunan draft Detail Engineering Design (DED), dengan target penyelesaian pada pekan kedua Desember 2016. 

Adapun untuk progres pelelangan kontraktor pelaksana dijadwalkan pada pekan ketiga Desember 2016 dan pelaksanaan fisik untuk penataan kawasan GBK dijadwalkan pada Januari 2017. Jadwal untuk kawasan Wisma Atlet Kemayoran pada Maret 2017.

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home